Senin, 21 Mei 2012

Pembesaran Ikan Lele.

Indonesia kaya sumber daya alam, sebagai karunia Allah swt yang sungguh besar. Dengan kemauan dan kerja keras, seyogyanya kita mampu mengolah kekayaan alam itu menjadi lahan yang tak pernah habis, untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Kesempatan terbuka bagi siapapun yang mau berusaha, dan dengan kemauan kuat,  semangat, tidak mudah menyerah pada keadaan bagaimanapun sulitnya, peluang sukses menjadi milik kita.

Pilih bidang pekerjaan atau usaha apapun, lalu  lakukan dengan sungguh-sungguh. Tidak ada yang mudah apapun yang kita kerjakan, hambatan dan kesulitan selalu ada. Tinggal  bagaimana kita  menyikapi  itu, sebagai tantangan atau sebagai halangan yang  kita tidak berani menghadapinya. Kalau kita tidak berani melangkah awal, maka kita tidak akan pernah sampai kemanapun. Hambatan dan kegagalan selalu mengiringi langkah pertama dan langkah lanjutan. Bila kegagalan terjadi, jangan menyerah ... bangkit !!!. Koreksi mengapa bisa terjadi kegagalan? Mulai lagi, semangat. Gagal lagi...? Bangkit lagi, bangkit lagi  dan bangkit lagi, hingga sukses dalam genggaman kita. Sukses memang tidak mudah diraih, tetapi bukan tidak mungkin.

Salah satu kekayaan alam yang potensial untuk dijadikan lahan mendapatkan penghasilan adalah bidang perikanan.  Keinginan untuk tetap belajar dan berbuat sesuatu, mendorong saya mencoba jalankan berbagai peluang untuk mendapatkan penghasilan sampingan termasuk mencoba bisnis online. Dan sekarang saya coba jalankan bidang lain yaitu budidaya lele atau beternak ikan lele. Tepatnya mencoba pembesaran bibit ikan lele hingga cukup besar   untuk dijual atau (mungkin) diolah menjadi produk makanan jadi.  Blog ini mudah-mudahan menjadi inspirasi khususnya bagi Anda yang sudah tidak bekerja lagi (pensiun, dll), juga tentunya bagi sobat yang belum mempunyai pekerjaan.

Dari kegemaran browsing di internet, saya banyak mengenal ihwal lele dari blog atau postingan beberapa sobat yang telah berpengalaman di dunia lele. Banyak referensi saya sebagai tempat belajar, antara lain RepublikLele.com, Mycatfish.com, LeleSurabayaMadura.com,   Kamarkosan.wordpress.com, TernakLele.com dan lainnya. Saya belajar bagaimana memilih bibit lele untuk pembesaran, memilih harga, mengenal jenis lele, pakan dan obat lele, penebaran bibit, kebiasaan makan lele, pembuatan kolam, pemeliharaan kolam, pemeliharaan air, dan lainnya. Termasuk belajar dari buku yang membahas khusus mengenai Cara Beternak Ikan Lele, juga dari e-book tentang lele dan permasalahannya.

Sejak pensiun tahun 2003, tak terpikir sebelumnya saya akan menjadi peternak lele. Memang hidup harus terus berlanjut, dan pikiran yang masih menuntut untuk terus tetap dimanfaatkan. Dan itulah yang terjadi dan sekaligus menjadi pendorong lahirnya KolamLele99.blogspot,com (awalnya BloggLele.blogspot.com) yang tampil apa adanya ini.
Lalu mengapa saya "Mengapa memilih Lele" sebagai obyek kegiatan saya?  Pertanyaan sederhana dan jawabannyapun sederhana. 
1. Investasi murah. 
   - 1 lembar terpal kolam ukuran 3m x 5m type A3 harga Rp. 75.000 sudah cukup membuat kolam di dalam rumah (ada ruangan terbuka kosong). 
    - beberapa batang kayu kaso 4cm x 6cm untuk tiang penguat dinding kolam. Saya menggunakan bahan kayu kaso bekas, ditambah dengan bambu (juga bekas) sebagai perapat dinding kolam.
   - 3 lembar asbes gelombang  ukuran 1,15m x 1,60m harga Rp. 150.000 sebagai penutup kolam agar tidak terlalu panas dan mencegah air hujan yang berlebihan, sehingga kondisi air terpelihara untuk ikan lele.
   - beberapa meter slang untuk  mengalirkan air dari sumber air (bak penampungan air ledeng) dan  untuk membuang air kolam yang kotor, saat penggantian air kolam.
   - Bibit ikan lele, saya memilih ukuran 5-7cm  dengan pertimbangan  tidak terlalu besar dan  juga  tidak terlalu kecil untuk mengurangi resiko kematian (maklum masih belajar). Saya menebar 1.150 ekor bibit lele, seharga Rp. 100.000 termasuk ongkir. Ordernya sih 1.000 ekor, tetapi diberi bonus 150 ekor, terima kasih banget.
   - Pakan pabrikan  banyak tersedia dan tokonya (agen besar) dekat rumah. Di bulan pertama dengan 3 kali pemberian pakan lele menghabiskan Rp. 153.000 dan hasilnya lele rata-rata sudah sebesar 18cm. Sedangkan kematian lele dari awal tebar tidak lebih dari 25 ekor.
    - 1 botol (1 kg) Booster Planktop seharga Rp. 14.000 untuk merangsang tumbuhnya pyto plankton di kolam.
2. Kolam lele tidak membutuhkan lahan luas.
3. Pembuatan kolam terpal, sangat mudah. Terpal juga banyak tersedia di toko-toko plastik dengan berbagai ukuran yang sudah jadi (tinggal pasang) dengan berbagai type ketebalan.
4. Pemeliharaan lele tidak terlalu ribet. Hanya perlu perhatian pada pakan, kualitas air, penyakit, pemisahan ikan berukuran berukuran besar dengan ikan berukuran kecil. Perkembangan ikan lele tidak merata, dan ini berakibat lele yang lebih besar bisa memakan ikan lele berukuran kecil, sesuai sifat kanibal ikan lele.
5. Penyuka daging ikan lele jumlahnya cukup besar. Kebutuhan konsumsi ikan lele tersebar di kota-kota besar Indonesia dalam jumlah cukup besar. Ini bisa dilihat dari banyaknya warung lele tenda di pinggir jalan maupun rumah makan/restoran. Kabarnya saat inipun kebutuhan konsumsi ikan lele baru terpenuhi 60%.
6, Harga ikan lele cukup stabil, dan pemasarannya relatif mudah.
7. Banyak ragam produk olahan dengan bahan baku lele, misalnya nuget lele, kripik kulit lele, abon lele, dll. Ini adalah peluang yang cukup potensial mendatangkan penghasilan. 
.
Hewan licin berkumis ini di Amerika disebut Catfish. Ada yang menyebut walking catfish, mudfish.  Di Jawa Tengah disebut ikan lindi, di Padang disebut iklan kalang, di Makasar disebut ikan keling, dan masih banyak lagi nama keren hewan kanibal ini. Di negara lain berbeda namanya dan juga berbagai ukuran raksana yang pernah diketemukan. Apapun namanya, yang jelas hewan licin berkumis ini sekarang telah menjadi bagian dari keseharian saya, disamping rutinitas jalan-jalan (browsing) di internet. Learning  by doing, begitu nasehat orang pinter, karena di internet saya banyak belajar beragam pengetahuan dan lainnya yang bermanfaat dan sekaligus sebagai pengusir kejenuhan menjalani waktu yang panjang.
Bagi sobat-sobat yang juga berniat mau beternak lele atau mungkin sudah mulai action, yuk kita saling berbagi pengalaman apa saja, untuk saling menambah wawasan 'perlelean' agar lebih banyak tahu dari yang kemarin sedikit tahu.  Tak lupa tentunya, hukumnya wajib (he hee..), jangan segan bertanya kepada para senior dan para master yang telah lebih dahulu 'bergelut' dengan lele (maaaf), di blog yang sudah saya sebutkan di awal atau silahkan sobat-sobat telusuri (browsing) internet untuk mendapatkan hal-hal baru tentang lele.
Sukses untuk yang mau berusaha. Dan itu adalah anda ... ... ... 


8 komentar:

  1. boleh juga dicoba nih, usaha murah dan menguntungkan kiranya.
    salam sehat selalu

    BalasHapus
  2. trima ksh ditengokin. salam knal, sy penyimak posting di cilembu, bbrap script sy pake, sy bisa blajar bnyk. trims.

    BalasHapus
  3. Apa kabarnya kang?..lawas dilawas ngga pernah silaturahmi kedesa nih...
    semoga sehat selalu deh

    BalasHapus
  4. alhamdulillah sehat kang. iya yah dah sebulan gk nengok2, critanya lagi sibuk gk keruan, pengin nulis tp gk fokus, ya gitu deh bingung sendiri. makasih kang, dpt ilmu baru ttg "amin". sukses slalu ut akang...

    BalasHapus
  5. Keliatannya menarik. Thanks sudah berbagi.

    BalasHapus
  6. selamat buat penulis, yang juga sedang praktek sendiri. Artinya sudah berani melangkah. Semoga sukses Mas.

    BalasHapus
  7. Terima ksh Mak Ginah/Mas Wawan ditengokin nih. Iya coba2 lele skrg sdh tebar bibit yg kedua 2000 ek. Krn msh blajar, sy jadi banyak nanya di blog lelesuramadu. Tapi tolong dong .. please .. udah 2 kali koment di lelesuramadu blum dpt pemblajaran. trakhir tg 13febr menyoal harga pakan. trim's. sukses utk lelesuramadu...

    BalasHapus
  8. datang berkunjung balasan. Menggali potensi lele memang tidak ada habisnya.

    BalasHapus